Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bersama Pemerintah Desa Lero menggelar Musyawarah Desa (Musdes) dalam rangka Pembahasan dan penyepakatan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2026. Acara berlangsung di Gedung Alkhairat Desa Lero dengan dihadiri Kepala Desa, perangkat desa, Ketua dan anggota BPD, Unsur Kecamatan Sindue, Kepala Puskesmas SAPL Sindue, Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, tokoh masyarakat, serta unsur pemuda.
Musyawarah ini menjadi forum penting dalam menentukan arah pembangunan desa selama satu tahun ke depan, sekaligus memastikan seluruh program dan kegiatan selaras dengan visi pembangunan desa yang tertuang dalam RPJMDes 2021–2028.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Lero, Abdul Salam Hi. Dg. Malino, menegaskan bahwa penyusunan RKPDes bukan hanya kewajiban administratif, melainkan juga bentuk tanggung jawab pemerintah desa terhadap aspirasi warganya.
“RKPDes adalah wujud kontrak sosial antara pemerintah desa dengan masyarakat. Dokumen ini disusun secara partisipatif agar program yang dijalankan benar-benar menyentuh kebutuhan warga. Kami juga memastikan alokasi anggaran berjalan transparan dan tepat sasaran,” ujarnya.
Ketua BPD Lero, Lamato.,S.Pd, turut menekankan pentingnya pengawasan masyarakat terhadap pelaksanaan program yang telah ditetapkan.
“Peran masyarakat tidak berhenti di tahap perencanaan. BPD mendorong keterlibatan warga dalam mengawasi seluruh kegiatan agar setiap rupiah anggaran benar-benar digunakan untuk kepentingan publik,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Camat Sindue, Arzam.,S.Sos, memberikan apresiasi atas proses penyusunan RKPDes yang berjalan partisipatif dan sesuai regulasi.
“RKPDes bukan hanya dokumen administratif, tetapi wujud komitmen pemerintah desa dalam menjawab aspirasi warganya. Kecamatan siap mendukung agar program yang telah ditetapkan berjalan selaras dengan arah pembangunan daerah,” ucap Arzam.
Pada kesempatan ini pula ibu Kepala Puskesmas SAPL Toaya, Asmima.,S.Tr.Kep, memberikan apresiasinya kepada pemerintah desa lero yang sudah mengundang dalam kegiatan ini dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dana untuk balita Stunting semua akan dicover oleh Puskesmas SAPL Toaya.
"Seluruh pembiayaan untuk penanganan PMT Balita Stunting akan kami Cover disemua desa yang ada di Kecamatan sindue. diluar Dana PMT untuk Bumil Kek itu wajib Desa menganggarkan," ucap asmima.
Paparan teknis mengenai isi dan prioritas RKPDes 2026 disampaikan oleh Maf'ul.,S.Si, Sekretaris Desa sekaligus Ketua Tim Penyusun RKPDes. Ia menjelaskan bahwa RKPDes 2026 disusun berdasarkan hasil aspirasi setiap dusun, kajian kebutuhan masyarakat, serta penyesuaian dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
Dalam dokumen RKPDes 2026, ditetapkan beberapa prioritas program pembangunan desa sebagai berikut:
-
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa: 12 kegiatan, termasuk penyelenggaraan Kebijakan Desa tentang Penyusunan Peraturan Desa (Perdes).
-
Bidang Pembangunan Desa: 14 kegiatan, terdiri dari 5 kegiatan fisik yang difokuskan pada peningkatan infrastruktur dasar dan fasilitas umum.
-
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan: 12 kegiatan, meliputi penguatan kelembagaan, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kepemudaa dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
-
Bidang Pemberdayaan Masyarakat: 3 kegiatan, yang berfokus pada peningkatan ekonomi warga melalui pelatihan, penguatan UMKM, dan program pertanian, peternakan dan perikananan.
-
Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak: 1 kegiatan, yakni penanganan keadaan mendesak melalui penyaluran BLT-DD.
-
Penyertaan Dukungan Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih“Dokumen ini tidak hanya berisi daftar kegiatan, tetapi juga arah strategis pembangunan desa tahun depan. Pemerintah desa berkomitmen menjalankannya secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran,” jelas Maf'ul.,S.Si.
Musyawarah penetapan RKPDes 2026 kemudian ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh pemerintah desa, BPD, dan perwakilan masyarakat. Dengan disahkannya dokumen ini, Desa Lero kini memiliki peta jalan pembangunan yang jelas dan terukur, sebagai pijakan dalam mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.